Menyajikan Informasi Tentang Lifestyle, Entertainment, dan Komunitas

Jumat, 04 Desember 2020

Tren Meningkat, Toyota Optimis Market Otomotif Berangsur Pulih

 Tren Meningkat, Toyota Optimis Market Otomotif Berangsur Pulih

Pandemi jelas berdampak ke berbagai sektor industri, tak kecuali bidang otomotif. Penjualan mobil saja tergerus habis sampai hampir atau bahkan sekitar 50 persen. Kendati begitu, PT Toyota Astra Motor (TAM) tampaknya cukup optimis pasar akan berangsur pulih.

Ya, capaian penjualan mobil sebanyak satu juta unit lebih seperti tahun lalu memang tampak begitu berat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sampai Oktober baru tercatat penjualan ritel sebanyak 453.525 unit. Beda jauh dari fakta 848.852 unit pada periode sama tahun lalu (Januari-Oktober), turun sekitar 46,7 persen. Juga di periode sama, pengiriman dari pabrik ke diler atau wholesales anjlok sekitar 50,5 persen ketimbang 2019.

Memang sejak awal pandemi GAIKINDO sudah memproyeksikan penjualan mobil nasional bakal terkoreksi banyak. Targetnya sempat diturunkan ke titik 600 ribu unit namun kemudian direvisi lagi sampai 525 ribu unit. “Dampak pandemi Covid–19 terhadap industri KBM roda 4, pasar turun plus minus 50 persen disebabkan permintaan atau daya beli menurun. Gaikindo merevisi target penjualan 2020 menjadi 525.000 unit. Begitu juga produksi dan ekspor CBU yang menyesuaikan,” demikian paparan Gaikindo seperti dikutip dari Liputan6 (12/11).

Corolla cross meluncur

Kendati begitu, Toyota menilai market dapat menembus target terakhir di 525 ribu unit. Seperti dipaparkan Marketing Director PT TAM, Anton Jimmy Suwandi saat acara media gathering virtual (16/12). “Market tahun ini prediksi kami akan berada di atas 500 ribu minimal dan mudah-mudahan bisa menccapai kira-kira 550 ribu sampai 560 ribu. Memang kalau dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 1 juta berarti kira-kira turun 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Anton.

Anjloknya penjualan sampai hampir setengah dari tahun lalu jelas terlihat mengerikan. Namun bukan berarti tidak ada pemulihan dan stagnan berada di titik terendah. Melirik data Gaikindo, keparahan dampak pandemi terlihat sejak akhir kuartal pertama hingga kedua. Penjualan sempat terjun bebas dari 60 ribuan ke 24 ribuan bahkan hingga 17 ribuan unit sebulan di Mei. Dari situ perlahan mulai menggeliat naik meski belum mampu mencapai titik setara tahun lalu. Setidaknya Oktober kemarin tercatat penjualan sebanyak 46.129 unit dalam sebulan.

Diakui Anton, jumlah itu pun masih meningkat di November. “Antara Oktober ke November itu marketnya naik lebih dari 20 persen. Dan penjualan Toyota itu naik di atas 30 persen kalau kami bandingkan antara Oktober ke November,” ucapnya. Dari pemantauan hingga tengah bulan ini, Ia berharap setidaknya Desember bisa menyamakan kedudukan atau bahkan lebih tinggi lagi.

New Kijang Innova & Venturer

Bisa dilihat setitik pelangi di balik awan dari pertumbuhan unit terjual per bulan. Besar harapan ini merupakan refleksi pemulihan market otomotif Tanah Air. “Tren kenaikan ini yang kita jaga dan kita harapkan merefleksikan recovery dari pasar otomotif Indonesia. Walaupun tidak bisa dalam waktu cepat, tapi setidaknya kami melihat bulan per bulan market ini akan semakin bertambah dan bertumbuh dan tentu saja mudah-mudahan dengan support dari produksi kita juga bisa mendapatkan produksi dari produk kami dan juga bisa memberikan supply produk kita ke konsumen,” tutup Anton. (Krm/Tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar